Wednesday, January 12, 2011

fashion peradaban

Awan milenia berarak mesra dengan angin reformasi yang sepoy. Mereka datang dengan sejuta penerima. Siapa saja boleh membonceng, mari kita tamasya ke dunia fantasi. Hanya saja fantasi tujuan kita berbeda masing masingnya.

Sehingga, baju bepergian, yang kita kenakan pun beraneka adanya. Mereka yang di 2011 ini menyenangi setelan kaus ketat dan celana super pendek, ayo mari gabung dengan gerbong ini.

“ahh.. ini kan seni, keindahan” jawab mereka sontak

Padahal tak pernah ada yang menyoal selera itu.

Karena kita tau, bahwasannya jauh dari hulu sana, perancang, pemotong, penjahit, penjual, sampai pemakai. Tak sampai nalar mereka untuk satu dua generasi didepan saja.

Bahkan, pada saham beranak pinak, atas potensi baik buruk dari berbangga bangganya mereka pada setitik anugrah Allah atas auratnya, kami rasa, mereka juga tak pernah menyadari akan hal demikian.

Di hilir sini, adalah para pemakainya yang berbangga bangga, dengan kelakuan pra sejarah, mereka juga tak lepas dari estafet hisab yang bertambah menggunung, dari setiap peniru fashion jaman batu ini. Padahal sebagian besarnya adalah sanak saudaranya, mari sama sama kita terjuni jurang ini.

Selamat pada kalian, yang mungkin tanpa niat, telah juga men-setter trend berjilbab. Semoga Allah mengaruniai keistiqomahan yang kuat.

Yaitu mereka yang dulu harus keluar sekolah karena dilarang berbusana sesuai kehendak Sang Pemilik, atau yang mesti berhenti bekerja olehnya.

Juga pada para perancang nan kreatif, penjahit, gerai busanannya, dan tentu para pemakai yang selanjutnya menjadi idola, meski tak pernah tersebutkan.

Ahh…

Kalian berhasil menyandang predikat cantik, anggun, pintar, dan sejenisnya. Hanya dengan mengenakan fashion peradaban ini.

O iya! Meski bukan itu yang kalian kejar..

Ini bener lho, lihat betapa berhamburannya adik belia kita yang tak perlu lagi mengulang katakutan yang sama, malu, dan bermacam tantanganmu dulu.

Kini mereka tinggal mengecap kenyamanan, kebanggaan, dan perasaan cantik atas jilbab perintah Allah ini.

Bahkan yang terakhir ini, perasaan cantik, dengan jilbab yang ia kenakan, adalah modal besar bagi mereka untuk berlari menuju Tuhannya.

Ooo…!

Tak perlu lagi kita berbicara akan setiap kebaikan yang bercabang berlipat ganda pada setiap satuan dari masing masing generasi yang menjadi penerus fashion peradaban ini. Ia terus terhitung, meski pemodalnya telah beristirahat tenag disana..

Lalu mengapa mereka masih saja berjibaku menghidupkan trend jaman batu itu.

Nah, karena kita tak sedang bersalah benar pada satu peraturan yang sama, meskipun sebenarnya kita bertuhan sama, sama sama akan mati, dan dimintai pertanggung jawaban.

Maka, sampai disini saja obrolan kita..

Besok lusa, kita tinggal menunggu, apakah gerbong peradaban ini akan diisi penuh oleh kesopanan, atau terdominasi oleh belaian aurat, yang sesungguhnya merndahkan pemakainya sendiri, celana pendek dan kaus ketat tadi..

Baiklah, setidaknya kita tidak membutakan mata kita, atau hati kita mengaminkan kata 'wajar saja' atasnya. karena kalau demikian, tunggu saja, kompromi hati kita pada kaus ketat dan celana pendek tadi, akan kian akrab..

Sehingga,

besok lusa, anak anak kitalah yang akan memakainya.

(wallahualam)

No comments:

Post a Comment