Sunday, February 27, 2011

dialog

Memang harus begini,

dialog dialog ini harus kami ciptakan dengan tulus, karena yang penting adalah terbangunnya dialog tersebut, sedang materinya, tak lagi penting..

Tatapan tatapan yang disengaja ini, akan lebih lekat membekas menembus pasangan bola mata indahnya, dan mengisi relung hatinya. dibanding...


karena disana jugalah kami menemukan kembali cinta.

Persis saat dulu, pertama kalinya kami menemukan degup kepastian hati, untuk meminang dan dipinang.

Karena isyarat Tuhan akannya, ada disana, saat kami memandang wajahnya, mendengar penuturannya..


Bukan pada mereka yang lebih ganteng/cantik disana. Tidak pada mereka yang lebih romantis, atau deretan pesona pasaran lainnya.

ketika Allah menghendakinya begitu, maka Ia buat rangkaian sebab musababnya, Ia buat chemistrinya, Ia buatkan rasa yang tak dapat dijelaskan dengan tepat ini.

hanya padanya.


Lalu, masuklah kita pada episode memutuskan, karena rasa ini, benar adanya harus masuk menjadi sebuah keputusan. sehingga, akan ada momentumnya, selebrasi keputusan tersebut..

bahagia kami merayakannya.

ini adalah keputusan yang akan kami tanggung sepanjang hidup kami di setiap detik kehidupan kami.

bahwasannya kami telah memutuskan untuk saling mencintai. dan kami akan menjalani hari, menjalani peran kehidupan dengan keputusan tadi.

didalamnya, kami akan membesarkan anak anak kami dengan keputusan tadi, kami akan memasak, mencuci, bekerja. dengan keputusan tadi.


keputusan ini, adalah amanah sakral dari majelis tertinggi organisasi keluarga kami,

sehingga, menkhianatinya adalah sama artinya dengan mengkhianati perintah Allah..

ketika kami mulai menurunkan derajat kepedulian kami, saat itulah kami mulai mengkhianati cinta

ketika kami mulai merasa biasa, saat menatap wajahnya, saat itulah kami mulai mengkhianati cinta


sungguh kami tak hendak mengatakan betapa hari hari kami bebas dari rasa hambar, atau pahit sekalipun.


tapi, kami selalu mencari cara untuk menawarkan rasa pahit tadi, untuk mewarnai kehambaran tadi, dengan dialog dialog yang kami buat sengaja. tak penting bagi kami materi dialognya, yang penting bagi kami adalah terbangunnya dialog tersebut.


kami selalu mengusahakan taburan gula untuk memaniskan hari hari kami, yaitu dengan tatapan tatapan cinta, dengan sentuhan sentuhan penuh makna..

di momentum apapaun kehidupan kami.

makan malam, menjemur pakaian, hendak pergi bekerja, lebih lagi di akhir pekan ketika itulah waktunya bagi kami jalan jalan, dan makan makan..


baik sekali bagi kami, untuk sering sering menatap, menyentuh.

sentuhan sentuhan sengaja, yang akan menyampaikan kepadanya bahwasannya aku masih mencintaimu.


dan kami rutin merekonstruksi monumen cinta kami, kami sesuaikan dengan roda jaman, dan kami buat ruang sesuai pertumbuhan kebutuhan yang kami perlu darinya.

semoga tak lekang cinta kami dimakan waktu. tak kusam sinarannya mengahngatkan jiwa kami.


semoga Allah menjaga cinta kami..

No comments:

Post a Comment