Monday, October 25, 2010

Momentum dan Maintenance

Mereka tidak memakai Batu Raja milik Kotaro Minami, dan melafadzkan “Mantera Aji” untuk berubah menjadi Satria Baja Hitam. Atau melambai lambaikan tongkat Sailormoon..

Atau..
Meminum segelas Ramuan Polyjus buatan Hermonie Granger, yang dicampur rambutnya Haji Abdul Malik Karim Amrullah, Asma Nadia, Albert Einstein, Ibnu Sina, Nicholas Saputra. Dan lain lain..
Biar semua keahlian mereka nyampur..
(bukannya ramuan polyjus Cuma untuk merubah bentuk?!)

Ada yang terhenyak dengan seminar sehari, Mabit, Persami, dan sejenisnya..
Atau Leadership Training semingguan, Latihan Brigade semingguan, Workshop, dan pelatihan pelatihan sepekan, dan sebulanan..

Instrument momentum demikian, pasti kita butuhkan..
Ia adalah keran yang akan menyemburkan air dalam sumbernya yang terpendam. Ia adalah Gerbang, Ia adalah tutup Botol yang akan membuka dirinya, untuk diisi, dan untuk dikeluarkan..

Tapi kemudian, akan seberapa efektifkah trigger, impuls, lonjakan motivasi yang baru saja terbangun tadi!? Dan bertahan berapa lama! Sehari, sebulan?

Maka, kegiatan memaintain, kiranya menjadi langkah penting selanjutnya.
Adalah seorang murid Darosah Al Qur’an yang mengambil kelas Tahfidz, untuk berjalan berkilo meter, menemui sang guru, untuk mendapat sedikit nasihat, dan menyetorkan hafalannya..
Adalah komunitas Cina, yang turun temurun menjadikan Bisnis, Enterpreneur sebagai kajian gosipnya..
Atau di India, betapa Bioskop laris dilevel ekonomi manapun disana, sehingga aktor dan artis bermunculan deras atasnya..

Karena itulah, Rasulullah kemudian memperkenalkan instrument perbaikan yang bernama Hijrah, dalam arti harfiah, atau secara hakikat..
Mereka hijrah dari room Chatting Jakarta 7, ke milist Menulis (pembacaasmanadia, Red)..
Mereka hijrah dari obrolan angan menjadi PNS, kepada obrolan perniagaan..
Mereka hijrah dari jrang jreng gigitaran, menuju senandung Qiro’ah di mushala..

Karena itulah naiknya kadar keimanan, juga seiring dengan naiknya intensitas amal, semakin sering seorang melakukan Ibadah, semakin tebal rasa nikmat atas keimannanya. Sebaliknya semakin sering seorang melakukan maksiat, semakin sulit, semakin hambar rasa iman didadanya..

Menjaga motivasi, menjaga semangat..
Adalah pekerjaan kolektif, yang sangat sulit dilakukan sendirian, kalaulah ada yang berhasil sendirian, sesungguhnya mereka tak benar benar sendirian..
Mereka dijaga oleh banyaknya buku yang mereka lahap, terus menerus sepanjang hidupnya.
Atau dari bait bait kerusakan dunia dalam kabar beritanya yang selalu ditiupakan sepoy angin megapolitan..


Momentum DAN Maintenance..
Dalam hari hari biasa mereka, mereka memakai momentum untuk meloncat, dan maintenance sebagai fitur pendaratan..
Mereka memakai Maintenance sebagai biduk, dan Momentum adalah jeramnya..
Mereka tidak menyepelekan Momentum, apalagi meninggalkan Maintenance.

Menjaga motivasi, menjaga semangat..
Adalah pekerjaan kolektif, yang sangat sulit dilakukan sendirian..
maka, mereka mencari komunitasnya masing masing. dan mereka, tidak menyiakan himpunan semangat yang lahir dari komunitas tersebut..

No comments:

Post a Comment