Monday, October 25, 2010

qwertylisasi cinta

mencintaimu adalah keputusan paling penting dalam sejarah hidupku.
Dalam deklarasi melantang asa,
untumu wahai belahan jiwa,
Aku nyanyikan senandung paling syahdu dengan instrumen paling jujur dalam duet antara cita dan cinta.
Dan aku anggap, telah terkirimlah pesan itu.

satu kali, dua kali,
sang putri pingitan belum juga berhasil menangkap maknanya.
Atau maha pujanggakah engkau, hingga tak sampai bahasaku.

pemuda kampung, turunlah dulu dari rumah panggung mewahmu.
Dan engkau tuanku putri turunlah juga dari tandu kehormatanmu.

setelah jalan kerikil didepan
segera kita jelang benderang
tak adalagi mahkota raja menhalangai kita disana
Lalu kita minta Sang Pemilik Cinta untuk merestui perayaan kemenangan cinta kita.
Dan siaplah kita untuk seabad lagi kemesraan.

senja ini juga,
berdua kita akan membisik khusyu padaNya.
Bolehkan kami, wahai pemilik cinta, menyambung bahagia, sampai generasi paling akhirnya.

No comments:

Post a Comment