Monday, October 25, 2010

segenggam cinta

Begini kisahnya:

Suatu ketika tersebutlah seorang wanita mendatangi Rasulullah, mengadukan dosanya..

“Ya Rasul, aku telah berzinah, dan aku ingin bertaubat” jelas wanita tadi.

“dan aku mengandung seorang anak, sebagai buktinya” tambah sang wanita meyakinkan Rasulullah.

Apa yang harus aku perbuat untuk menebus dosaku” pungkasnya menutup cerita.

“Baiklah” jawab Rasulullah saat itu., “engkau pulanglah dulu, jaga kandunganmu, dan lahirkan dengan baik”

Sembilan bulan kemudian sang wanita memenuhi janjinya, ia mendatangi lagi Rasulullah.

“Ya Rasulullah, kini aku telah melahirkan, ini anaknya” kata sang wanita melaporkan diri.

Lalu Rasulullah balik bertanya “ini nanti anak siapa yang akan menyusui?”

“tidak ada ya Rasul” jawab sang wanita lagi

“Baiklah” jawab Rasulullah lagi “engkau pulanglah dulu, rawat anakmu, susui dengan baik, sampai ia bisa disapih”

*Menurut sunah, menyusui anak sampai waktunya disapih adalah 2 tahun.

Setelah itu sang wanita datang lagi pada rasulullah.

“Ya rasul, ini anak saya, saya sudah susui, dan sekarang dia sudah bias disapih”

Sebagai buktinya sang wanita menyuruh sang anak memakan kurma yang ada digenggamannya, dan sang anak memakannya.

Kemudian Rasulullah bertanya lagi “setelah ini adakah yang akan merawatnya?”

“ada” jawab wanita tadi, “pamannya”.

Sang paman ditanya dan membenarkannya.

“baiklah” kata Rasulullah pada beberapa orang sahabat, “siapkan lubang, kita akan menghukum wanita ini”

Setelah lubang dibuat, wanita itu dikubur sampai batas lehernya, kemudian kaum muslim berkumpul, untuk melempari kepalanya. Berbondong bondonglah para penduduk melempari kepala wanita, sampai tiba giliran Khalid bin Walid, ia mengambil batu yang cukup besar dan melemparkannya ke kepala sang wanita sampai kepalanya berdarah cukup besar.

Rasulullah mendekati Khalid, dan bersabda:

"wahai Khalid, pelankan lemparanmu, tak sepantasnya engkau melempar ahli surga sebegitu rupa".

****

bahwa, ada proses taubat yang harus kita jalani disini, di dunia..

dan dengan itu, dengan ketulusan hati kita melakukan proses taubat nasuha tadi, bisa saja itu sudah cukup menjadi tiket surga.

hubungannya dengan persaudaraan adalah, dosa kita pada saudara kita, tidak bisa dihapus oleh Allah begitu saja. ia haruslah selesai hitung2annya disini, di dunia. atau, ia akan dihitung nanti di akhirat, dibayar dengan pahala pahala sang penghutang, atau dibayar dengan mengambil dosa dosa yang ia hutangi.

makanya ada nanti di akhirat yang benar benar bangkrut, karena pahalanya habis, dan dosanya menumpuk.

sebut saja koruptor, ketika ia mengkorupsi uang negara tarohlah satu triliyun, maka tidak cukup dengan bertaubat saja, misalnya bertaubat dengan umrah ke tanah suci, lalu pulang lagi ke tanah air, kemudian menikmati lagi uang yang satu milyar.

prosesi taubatnya harusnya begini:

ia meminta maa'f pada kurang lebih 250 juta orang penduduk indonesia.,

misalnya, via iklan dengan mengakui, bahwa ia telah mengkorupsi uang negara sekian, lalu meminta rakyat indonesia untuk memaafkannya, kemudian menyerahkan diri pada yang berwenang untuk dihukum. termasuk mengembalikan uang yang satu triliyun tadi.

itupun baru akan selesai urusannya jika 250 juta penduduk indonesia tadi satu per satu dg tulus memaafkannya.

maka, hubungan kita dengan sesama manusia ini bukan urursan yang remeh. halal bi halal yang kita lakukan kemarin di bulan syawal, dengan sedikit seremoni, salam salaman, dan ditutup dengan makan lontong kari. tidaklah jaminan akan bersihnya segala hutang piutang pribadi kita dengan saudar saudara kita.

harus ada kata maaf yang tulus dari orang orang yang pernah kita sakiti.

betapa bahagianya orang orang yang rongga dadanya dipenuhi cinta, sehingga setiap orang yang ada didekatnya dapat merasakan kehangatan cinta darinya. tidak merasa terganggu dengan keberadaannya. sebaliknya orang orang merasa nyaman berada didekatnya.

mungkin!

memenuhi rongga dada dengan rasa cinta dapat dimulai dengan memasukkan satu persatu cinta cinta tersebut. terus menerus, detik demi detik, dimulai dari fikiran fikiran positif, tema tema, dan konsep konsep kebahagiaan, membahagiakan orang lain, istri, anak, orang tua, tetanggga, sahabat.

juga menahan diri untuk tidak tergesa gesa emosi.

kalau di film 3 idiots bisa dg membisikkkan "Al iz well" ke dada kita sendiri..

dan segelintir cara yang lain. kita pasti punya sendiri caranya.

persahabatan, persaudaraaan yang kita jalin pasti memiliki episode naik turunnya. seperti harry potter dan ron weasley, atau sherlock holmes dan dr watson, atau lebih jauhnya lagi seperti Umar ibn Al Khattab dan Abu Bakar As Shidq, atau ketika Ali Ibn Abu Thalib mendampingi sisa sisa kehalifahan saudaranya Utsman bin Affan.

kira kira seperti itu mungkin, Allah menciptakan percikan percikan api diantara cinta yang kita jalin, justru untuk lebih menghangatkan cinta itu sendiri..

ya gitu deh...

mari dengan sekuat tenaga, setulus hati, kita jaga persahabatan, pesaudaraan diantara kita.

walau hanya dengan bermuka manis dihadapan saudara kita, jangan kita anggap remeh kebaikan itu

(sabda Rasulullah)

No comments:

Post a Comment