Monday, October 25, 2010

Re: Negeri Para Bedebah

Dinegeri para bedebah,
Disana nabi Nuh tak juga mendapat restu berputus asa, tidak setelah seribu tahun.
Disana bani Abdul Muthalib dengan lantang menantang Abraha: silahkan, kalau kau berani merusak rumah Allah.
Disana, musa mendapatkan kesabaran tak hingga, dari bani israel yang bodoh luar biasa.

Di negeri itu,
kami selalu mendapat lahan untuk menanam harapan, menyiram dengan kesabaran,
dan beberapa kali kami telah panen hasilnya.
Di negeri itu,
kami berdiskusi dengan Allah, tentang bagaimana baiknya umat ini mengubah nasibnya.
Di negeri itu,
kami mulai terbiasa mengambil alih tugas para raja, yg mungkin tak sempat dikerjakan.
Di negeri itu,
kami tak mengusir Umar ibn khattab, tidak Khalid bin Walid, tidak juga ratu Balqis. sampai mereka berubah membaik.
Di negeri itu, protes lantang kami pernah hanya kelu didada saja,
Di negeri itu, suara suara kami pernah kalah dengan warta berita kriminal,

Sekarang, Di negeri itu, kita mulai bisa menggunakan tangan tangan kecil kita, menghimpun asa, dan mengalahkan para tiran.
Kami kira, kami bukan bedebah..

No comments:

Post a Comment